Salah satu jenis stainless yang juga populer digunakan adalah stainless steel 316. Stainless tipe 316 ini memiliki komposisi khas berupa kandungan krom sebesar 18% dan juga nikel sekitar 8%.

Menariknya di dalam baja stainless satu ini juga terkandung komposisi kimia bernama molybdenum. Kandungan ini semakin meningkatkan kemampuan stainless steel 316 dalam menahan serangan korosi.

Tak hanya efektif menahan serangan korosi dari luar, stainless steel 316 juga bisa menghalau korosi lokal.

Yakni yang menyebabkan batangan baja mengalami lubang-lubang kecil dan semakin meluas serta tersebar di seluruh bagian. Korosi lokal ini menyebabkan kerusakan parah dan serangannya dimulai dari dalam, sehingga sulit terselamatkan meskipun sudah diberi lapisan pelindung karat.

Beruntung jika peralatan yang digunakan secara murni terbuat dari material stainless steel 316. Maka bisa dipastikan ketahanannya terhadap korosi lebih maksimal. Selain itu karakter atau sifat di bawah ini membuatnya semakin tepat untuk dijadiakn bahan baku produk industri:

 1. Memiliki sifat non magnetik sehingga tidak berpotensi merusak perlengkapan elektronik.

2. Sifatnya juga mudah dibentuk dan kabar baiknya juga menjadi jenis baja yang mudah didaur ulang

3. Lebih optimal dalam proses pengelasan sehingga tidak memiliki bekas ketika diproses dan hasilnya pun lebih tahan karat.

4. Terbilang tahan ketika ditempatkan di lingkungan yang sifat kloridanya agresif.

Stainless steel 316 memang menjadi pilihan menarik untuk dijadikan bahan baku industri. Selama ini penggunaanya sendiri sudah semakin luas, mulai dari bahan baku untuk industri jet, industri pertambangan, industri teknik sipil, dan industri otomotif.